AIR BEROKSIGEN
Apa itu AIR BEROKSIGEN?
Sesuai namanya, air beroksigen merupakan jenis air yang mengandung
oksigen terlarut didalamnya. Air beroksigen juga serinig disebut
Disolved Oxygen (DO).
Lalu apa keuntungan dari air beroksigen ini?
Air beroksigen sangat dibutuhkan tubuh untuk membantu proses
metabolisme.
Oksigen digunakan untuk pembakaran nutrisi secara sempurna. Jika
pembakaran sempurna maka proses metabolisme seperti penyerapan dan
pembuangan pun akan lancar.
Bagaimana jika tubuh kekurangan oksigen? Maka yang terjadi adalah sebaliknya, pembakaran tidak akan sempurna.
Ini akan mengakibakan sel menjadi asam dan zat yang seharusnya dibuang menumpuk dalam tubuh.
Lalu apa bedanya oksigen yang setiap hari kita hirup dengan
oksigen yang terdapat dalam air? Oksigen yang kita hirup bisanya akan
diserap oleh paru-paru, kemudian larut dalam darah.
Setelah itu, oleh darah dibawa berkeliling sampai tingkat seluler.
Sedangkan oksigen yang larut dalam air akan langsung masuk dalam sistem
pencernaan.
Setelah itu, akan didistribusikan sampai ke tingkat seluler.
Keberadaannya sebenarnya sama pentingnya, hanya saja air dengan
kandungan oksigen membantu kerja alat pernafasan kita untuk memasok
kebutuhan oksigen dalam tubuh.
AIR HEXAGONAL
Bagaimana dengan AIR HEXAGONAL? Apa yang dimaksud dengan air
hexagonal? Air hexagonal merupakan air yang bila difoto dengan kecepatan
tinggi memiliki bentuk segi enam.
Ya... Air ini merupakan jenis air sempurna yang dibutuhkan oleh
tubuh.
Tidak berbeda jauh dengan air beroksigen, air hexagonal juga
memiliki sifat daya larut yang kuat.
Selain itu, strukturnya yang kecil memudahkannya untuk masuk ke
sel tubuh.
Air hexagonal memiliki kemampuan sebagai detoksifikasi yang baik.
Selain itu, molekulnya juga stabil.
Sayang, air jenis ini sudah sulit ditemui. Biasanya, air jenis ini
terdapat di pegunungan yang masih alami dan jauh dari perumahan dan
pencemaran.
Lebih jauh lagi, mengonsumsi air bergugus hexagonal ternyata juga
bisa membantu mengatasi beberapa penyakit.
Ini karena orang yang sakit biasanya organ dalam tubuhnya
bermasalah.
Dengan mengonsumsi air bergugus hexagonal, maka sel-selnya dapat
menyerapnya dengan sempurna.
Menurut Mahani,SP.,M.Si, penulis buku Keajaiban Air Sembuhkan
Penyakit, air bergugus hexagonal dapat menyembuhkan alergi, kulit
kasar, dermatis,
epilepsi, amandel, jerawat, dan masih banyak lagi. Lalu, bagaimana
aturan mengonsumsinya? Aturan mengonsumsinya cukup mudah, yakni dengan
rajin minum air hexagonal setiap hari.
Sehari minimal mengonsumsi 2-2,5 liter air hexagonal ini.
Berikut anjuran mengonsumsi yang diberikan oleh Mahani dalam bukunya.
1. Minum air hexagonal 1-2 gelas setiap pagi hari,
2. Setelah itu, konsumsi air hexagonal seperti jadwal biasa mengonsumsi air putih,
3. Ketika malam hari, sebelum tidur, usahakan minum 1 gelas air hexagonal, dan
4. Usahakan, total air yang kita konsumsi minimal 2-2,5 liter setiap hari.
Berikut anjuran mengonsumsi yang diberikan oleh Mahani dalam bukunya.
1. Minum air hexagonal 1-2 gelas setiap pagi hari,
2. Setelah itu, konsumsi air hexagonal seperti jadwal biasa mengonsumsi air putih,
3. Ketika malam hari, sebelum tidur, usahakan minum 1 gelas air hexagonal, dan
4. Usahakan, total air yang kita konsumsi minimal 2-2,5 liter setiap hari.
Selain untuk dikonsumsi, air hexagonal juga berkhasiat jika
digunakan mandi.
Kandungan air hexagonal mudah meresap dalam tubuh, sehingga
menyembuhkan beberapa penyakit kulit.
Melihat begitu langkanya air dengan gugusan
hexagonal membuat beberapa ilmuwan menemukan alat yang bisa mengubah air
biasa menjadi hexagonal.
Namun, peralatan yang dibutuhkan untuk
mengolahnya sangat mahal. Ini membuat air hexagonal kemasan memiliki
harga yang mahal pula.
Air dalam tubuh manusia terdiri dari 3 bentuk, yakni air
hexagonal, pentagonal, dan tetrahedral. Masing-masing memiliki kandungan
62%, 23%, dan 14%.
Air ini sudah ada dalam tubuh kita sejak bayi.
Ketika air hexagonal ini hilang sedikit demi
sedikit dalam tubuh manusia, akan mempengaruhi penuaan dan kesehatan
seseorang.
Ini karena proses metabolisme dalam tubuh seseorangpun akan
berkurang kualitasnya. Ketika air hexagonal dalam tubuh kita tersisa
setengah, maka nyawa taruhannya.
Jadi, jika ingin menjaga kesehatan, carilah sumber air yang paling
tidak mendekati susunan air hexagonal ini.
Air dengan susunan tersebut biasanya bisa kita temui di pegunungan
yang belum terjamah manusia atau tempat-tempat ibadah yang disucikan.
Mengapa tempat ibadah?
Seperti apa yang dikemukakan oleh DR. Masaro Emoto, bahwa air
memiliki kemampuan untuk menangkap energi di sekitarnya.
Tempat ibadah setiap hari selalu didatangi oleh orang-orang yang
selalu memiliki pikiran positif yang datang berdoa.
Molekul hexagonal terbentuk dari energi positif ini. Salah satunya
adalah AIR ZAM ZAM di Mekkah.
DR. Masoro Emoto (Dalam Wijayakusuma, 2009:38) juga mengatakan
bahwa air zamzam memiliki daya penyembuh yang hebat. Ini karena
kandungannya yang mudah diserap tubuh.
Selain itu, kekuatan doa yang dipanjatkan jutaan orang yang
berkunjung ke sana mempengaruhi kualitas air zamzam bisa dijadikan
sebagai penyembuh.
Energi Positif dari doa yang “ditangkap” oleh air akan merubah
molekul air menjadi HEXAGONAL dengan GUGUSAN KRISTAL.
Menurutnya, air zamzam memiliki bentuk kristal yang paling cantik
di antara sumber air yang pernah ditelitinya.
AIR ALKALI
Air Zamzam merupakan sumber air dengan penyaringan alami. Namun,
berkat perkembangan teknologi, mulai muncul berbagai alat yang bisa
digunakan untuk menyaring air
agar memiliki kriteria tertentu sesuai kebutuhan penciptanya.
Salah satunya Air Alkali.
Pernahkan Anda mendengar istilah air ALKALI? Air Alkali merupakan
air yang memiliki pH diatas 7. Air ini memiliki sifat basa atau
alkalin.
Air ini dipercaya bisa menyehatkan, menetralkan radikal bebas,
mengurangi rasa sakit, dan masih banyak lagi. Air Alkali dapat
diperoleh dengan pengolahan teknologi yang canggih.
Jadi, sumber air manapun bisa diolah menjadi air alkali asal
memiliki peralatan yang memadai.
Lalu, apa kelebihan air alkali dibanding air biasa?
Berikut beberapa kelebihan yang dimiliki oleh air alkali daripada air biasa :
1. Antioksidan yang baik
Air alkali mengandung Oxidation Reduction Potential (ORP) negatif. Kandungan ini dapat dimanfaatkan tubuh untuk menangkal radikal bebas dlam tubuh. Inilah salah satu faktor yang menyebabkan air alkali memiliki manfaat menjaga kulit tubuh tetap awet muda. 2. Mudah diserap tubuh
Air alkali juga memiliki kandungan micro clustered yang bisa diserap secara optimal oleh tubuh. Kandungan molekul pada air alkali hanya 3-5 molekul. Sedangkan yang biasa ditemukan pada air biasa sekitar 16-20 molekul. 3. pH basa
Air alkali memiliki kadar pH lebih dari 7 atau yang biasa dikenal dengan pH basa. Inilah yang membuat air alkali dijadikan untuk melawan radikal bebas dalam tubuh. Karena sifatnya yang basa inilah air alkali memiliki rasa yang berbeda. 4. Menetralkan dan detoksifiksi
Air alkali yang memiliki pH basa ini dapat dimanfaatkan untuk menetralkan racun dalam tubuh. Biasanya, tubuh mengalami penumpukan asam. Oleh karena itu, mengonsumsi minuman dengan sifat basa bisa menyeimbangkan dan membuang kelebihan asam yang ada dalam tubuh. 5. Mengurangi rasa nyeri
Banyak orang yang mengeluh soal nyeri, linu, maupun sakit pada persendiannya. Ini terjadi karena tubuh kekurangan air putih dan terlalu banyak asam. Air alkali dapat dipergunakan untuk memenuhi asupan air putih dan membuang kelebihan asam dalam tubuh. Tidak dipungkiri kelebihan sifat basa yang dimiliki oleh air alkali, akan tetapi tubuh sebenarnya telah memiliki batas maksimal makanan maupun minuman yang boleh masuk, yaitu yang memiliki pH sekitar 6,5 – 8,5 saja.
Jika ingin mengonsumsi air alkali dengan nilai pH diatas 8,5 jangan terlalu sering. Ini akan menyebabkan buffer (salah satu organ tubuh yang digunakan untuk menetralkan pH makanan dan minuman yang masuk agar sesuai dengan kebutuhannya) bekerja lebih keras daripada biasanya. Jika terlalu dipaksakan, buffer bisa kelelahan dan tidak bisa bekerja secara efektif lagi. Akibatnya, tubuh terutama saluran pencernaan akan lebih sensitif. Misalnya saya, yang biasanya mengonsumsi makanan pedas dengan cabe 3 biji, perut masih baik-baik saja, ini karena buffer terlalu sibuk, jadi mengonsumsi makanan yang tidak terlalu pedas saja perut sudah mulas.
Kapan waktu yang baik untuk mengonsumsi air beralkali? Jawabannya adalah sesuai kebutuhan atau pada waktu melakukan suatu pengobatan yang memang membutuhkan asupan basa lebih banyak.
Air alkali mengandung Oxidation Reduction Potential (ORP) negatif. Kandungan ini dapat dimanfaatkan tubuh untuk menangkal radikal bebas dlam tubuh. Inilah salah satu faktor yang menyebabkan air alkali memiliki manfaat menjaga kulit tubuh tetap awet muda. 2. Mudah diserap tubuh
Air alkali juga memiliki kandungan micro clustered yang bisa diserap secara optimal oleh tubuh. Kandungan molekul pada air alkali hanya 3-5 molekul. Sedangkan yang biasa ditemukan pada air biasa sekitar 16-20 molekul. 3. pH basa
Air alkali memiliki kadar pH lebih dari 7 atau yang biasa dikenal dengan pH basa. Inilah yang membuat air alkali dijadikan untuk melawan radikal bebas dalam tubuh. Karena sifatnya yang basa inilah air alkali memiliki rasa yang berbeda. 4. Menetralkan dan detoksifiksi
Air alkali yang memiliki pH basa ini dapat dimanfaatkan untuk menetralkan racun dalam tubuh. Biasanya, tubuh mengalami penumpukan asam. Oleh karena itu, mengonsumsi minuman dengan sifat basa bisa menyeimbangkan dan membuang kelebihan asam yang ada dalam tubuh. 5. Mengurangi rasa nyeri
Banyak orang yang mengeluh soal nyeri, linu, maupun sakit pada persendiannya. Ini terjadi karena tubuh kekurangan air putih dan terlalu banyak asam. Air alkali dapat dipergunakan untuk memenuhi asupan air putih dan membuang kelebihan asam dalam tubuh. Tidak dipungkiri kelebihan sifat basa yang dimiliki oleh air alkali, akan tetapi tubuh sebenarnya telah memiliki batas maksimal makanan maupun minuman yang boleh masuk, yaitu yang memiliki pH sekitar 6,5 – 8,5 saja.
Jika ingin mengonsumsi air alkali dengan nilai pH diatas 8,5 jangan terlalu sering. Ini akan menyebabkan buffer (salah satu organ tubuh yang digunakan untuk menetralkan pH makanan dan minuman yang masuk agar sesuai dengan kebutuhannya) bekerja lebih keras daripada biasanya. Jika terlalu dipaksakan, buffer bisa kelelahan dan tidak bisa bekerja secara efektif lagi. Akibatnya, tubuh terutama saluran pencernaan akan lebih sensitif. Misalnya saya, yang biasanya mengonsumsi makanan pedas dengan cabe 3 biji, perut masih baik-baik saja, ini karena buffer terlalu sibuk, jadi mengonsumsi makanan yang tidak terlalu pedas saja perut sudah mulas.
Kapan waktu yang baik untuk mengonsumsi air beralkali? Jawabannya adalah sesuai kebutuhan atau pada waktu melakukan suatu pengobatan yang memang membutuhkan asupan basa lebih banyak.
AIR IONISASI MAGNETIS
Apa yang dimaksud dengan air ionisasi magnetis? Air ionisasi
magnetis merupakan air yang dimasuki benda yang mengandung magnet.
Benda apa yang mengandung magnet? Kalung atau gelang adalah benda
yang memiliki daya magnet. Biasanya, benda yang mengandung magnet
tersebut digunakan untuk terapi luar,
yakni, digunakan di tangan atau leher untuk memperoleh khasiatnya,
untuk menyembuhkan beberapa penyakit dalam seperti migrain,
imsonia, stres, dan masih banyak lagi.
Awalnya, benda bermagnet ini memiliki cara kerja yang panjang.
Ketika benda bermagnet ini ditempelkan pada kulit, maka medan magnetnya
akan menembus kulit.
Medan magnet yang memiliki ion negatif ini akan masuk ke dalam
aliran darah.
Setelah itu, baru sampai ke bagian organ yang sakit.
Proses tersebut dinilai lama oleh para pakar kesehatan. Pelaku
terapi tidak bisa langsung merasakan khasiatnya. Butuh beberapa hari,
bulan, bahkan tahun untuk bisa merasakan manfaatnya.
Perjalanannya yang panjang dan terkesan lama ini, oleh para pakar
kesehatan alternatif kemudian terdorong untuk melakukan penelitian lebih
lanjut.
Mengingat air putih merupakan perantara getar yang baik maka
digunakanlah sebagai media untuk menyimpan magnet dari benda-benda
tersebut.
Cara kerja air ion magnetis adalah dengan mengantar ion negatif
yang ada dalam medan magnetik ke dalam saluran pencernaan.
Kemudian, ion negatif dapat disirkulasikan ke seluruh tubuh dan
sampai ke bagian tubuh yang sakit.
Ketika ion negatif dari medan magnet dan ion negatif dari sumber
sakit bertemu akan mampu merangsang tubuh untuk memperbaiki masalahnya.
Ion negatif yang terdapat dalam tubuh akan mampu mengurangi
penyempitan, meningkatkan aliran darah juga oksigen pada tissue.
Apa itu tissue? Tissue adalah jaringan lunak atau urat saraf halus
pada tubuh. Air magnetik mudah masuk ke dalam sel tubuh karena
memiliki gugus hexagonal.
Gugus ini terbentuk karena pengaruh getaran yang disalurkan oleh
benda yang memiliki medan magnet tersebut. Rasanya pun lebih manis.
Lalu, sakit apa saja yang bisa disembuhkan dengan air ion
magnetis? Ada beberapa penyakit yang bisa diatasi oleh air ion magnetik
ini misalnya insomnia, tekanan darah tinggi, migrain,
masalah pencernaan, stress, sirkulasi darah tidak teratur,
depresi, dan masih banyak lagi.
Berapa banyak air ion magnetis yang bisa dikonsumsi untuk menjaga
kesehatan? Wijayakusuma (2009: 96) menyarankan untuk minum 2-3 liter per
hari untuk menjaga kesehatan
(tidak cepat capek dan tetap prima) serta bisa beristirahat dengan
nyaman.
Mampukah Air Putih untuk Detoksifikasi ?
Keraguan terhadap kekuatan air putih untuk detoksifikasi tersebut
umum dilontarkan oleh beberapa orang.
Siapa sih yang percaya hanya dengan minum air putih saja racun
bisa keluar dari dalam tubuh? Pendapat tersebut tidak sepenuhnya benar
atau salah.
Pendapat tersebut emang benar, yakni kita kharus memilih makanan
sehat untuk melakukan detoksifikasi dengan mengonsumsi buah dan sayur
organik.
Namun, akan menjadi salah jika kita tidak memasukkan air putih
menjadi menu wajibnya.
Air membantu tubuh membuang racun dalam tubuh melalui keringat,
urine, dan feses. Dengan tidak adanya bantuan air,
tubuh tidak akan bisa mengeluarkan zat-zat beracun tersebut.
Selain itu, ada jenis air yang memang memiliki kemampuan detoksifikasi.
Air tersebut biasa disebut air hexagonal. Air hexagonal dipercaya
mampu mendetoksifikasi tubuh karena air dengan gugus hexagonal mudah
keluar masuk sel.
Molekulnya lebih kecil dibanding dengan jenis air lainnya.
Ketika air mudah masuk keluar sel, maka komunikasi antar sel pun akan meningkat (Intisari, Januari 2009: 176).
Tidak heran jika air jenis ini juga mampu mempermudah proses metabolisme tubuh.
Artikel diatas dikutip dari berbagai sumber.